Yuflihul Khair.,S.Kep.,Ns
Indikasi
1. Aspirasi cairan lambung
2. Untuk memasukkan nutrisi atau makanan
bagi pasien yang sulit menelan.
3. Untuk mendiagnosis suatu penyakit
4. Bilas lambung pada keracunan
Kontraindikasi
1. Pasien dengan trauma cervical
2. Pasien dengan fraktur facialis
3. Pasien dengan varises oesophagus
Persiapan alat
1. NGT ( Naso Gastric Tube) No.18 sesuai kebutuhan
2. Disposisi spuit 50 cc/blas spuit
3. Bengkok
4. Klem dan Jelly
5. Plaster dan gunting
6. Pengalas untuk tutup dada penderita
7. Stetoskop
8. Baskom berisi air
Prosedur
1. Apabila penderita sadar, jelaskan terlebih dahulu tujuan pemasangan NGT
2. Alat-alat diletakkan sebelah penderita arah kepala
3. Petugas mencuci tangan yang bersih
4. Atur posisi penderita, tidur terlentang kepala ditinggikan pakai 1-2
bantal
5. NGT diukur, dengan meletakkan ujung NGT pada ujung tulang dada kemudian
memanjang lurus sampai kedahi, lalu diberi tanda panjang 45 cm atau 50 cm
pangkal NGT di kleim.
6. Pasang alas dada
7. Ujung NGT diolesi dengan jelly
8. Bila sadar untuk menelan bersama
dengan NGT dimasukkan
9. Secara perlahan NGT dimasukkan kedalam lambung melalui lubang hidung
10.Sesudah NGT masuk sampai batas, bila tidak segera kontrol sudah masuk dalam
lambung atau saluran nafas caranya
11.Buka kleim keluar cairan berarti sudah masuk dalam lambung, bila tidak
keluar cairan segera kontrol
12.Masukkkan pangkal NGT kedalam baskom berisi air, bila bergelembung segera
cabut. Berarti masuk kedalam saluran pernafasan dan bila tidak kontrol dengan
cara sebagai berikut
13.Masukkan udara kedalam lambung sebanyak 30 cc segera cepat perawat yang
satu mendengar dengan stetoskop didaerah lambung, bila terdengar suara ”
kreseg” berarti NGT sudah benar masuk lambung
14. Tutup NGT lalu di fiksasi
15. Bereskan alat-alat dan perawat cuci tangan
Tehnik
Pemasangan
1. Sebelum SB Tube dipasang, sebaiknya balon
tes lagi dengan mengembangkannya didalam air, kemudian kedua balon (esofagus
dan lambung ) dikempeskan, SB Tube diberi jeli kemudian ujung pipa dimasukkan
lewat lubang hidung perlahan-lahan terus didorong kalau perlu dibantu dengan
memberikan sedikit demi sedikit sampai masuk sedalam 50 cm (batas yang ditentukan)
2. Setelah pasti Tube berada dilubang, balon lambung
dikembangkan dengan isi udara 80-100 cc dan dengan tekanan yang sama, kemudian
ujung luar pipa ditarik sampai terasa adanya tahanan dari balon lambung daerah
kardia, ujung luar pipa difiksasi
dihidung
3.
Selanjutnya balon esofagus dikembangkan
sampai tekanan 35-40 mg. Dan ujung pipa ditutup rapat
4.
Lakukan GC, bila aspirasi lambung bersih, dibiarkan tetap
berkembang selama 24 jam dan selama ini tetap dilakukan tindakan pendinginan
lambung penderita diharuskan
puasa
5. Setelah 24 jam aspirasi tetap bersih, balon esofagus
mulai dikempeskan, tetapi tetap ditinggalkan ditempat selam 24 jam berikutnya.
Mulai saat ini penderita sudah diperbolehkan minum sedikit demi sedikit selama
itu aspirasi lambung tetap dikerjakan
6. Bila dalam waktu ini terjadi perdarahan ulang ( Aspirasi
Positif ) balon esofagus dikembangkan kembali dalam prosedur 2 diulang lagi
7. SB Tube dapat dilepas bila selama 24 jam pengempesan
balon esofagus tidak terjadi perdarahan ulang.
Cara Pemasangan
1. Mintalah persetujuan pasien sebelum
melakukan tindakan pemasangan NGT. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan
pemasangan, proses pemasangan, serta alat yang digunakan
2. Persiapkan alat dan bahannya. Setelah
itu letakkan di tempat yang mudah dijangkau.
3. Cuci tangan rutin. Gunakan sarung
tangan.
4. Posisikan pasien. Jika pasien dalam
keadaan sadar, posisikan pasien setengah berbaring. Namun jika pasien dalam
keadaan tidak sadar, posisikan pasien dalam keadaan berbaring, kepala diangkat
sedikit atau diberi pengganjal agar lurus.
5. Perhatikan cavum nasi (rongga hidung)
pasien, apakah ada polip, benda asing, yang menyebabkan sumbatan pada hidung
6. Pilihlah cavum nasi yang paling longgar
untuk selang NGT masuk.
7. Ukurlah panjang selang yang akan
dimasukkan mulai dari puncak hidung ke telinga, lalu dari telinga ke Proc.
Xiphoideus. Berikan tanda
8. Oleskan selang dengan jelly
9. Jepit selang dengan pinset dan masukkan
perlahan ke dalam cavum nasi, jika terjadi tahanan, instruksikan pasien untuk
menelan agar epiglottis terbuka.
10. Setelah selang NGT masuk mencapi tanda
yang telah diukur tadi, ujilah apakah selang telah masuk ke dalam lambung
dengan cara isilah udara ke dalam spoit 10cc lalu hembuskan secara cepat ke
dalam selang NGT lalu dengarkan dengan stetoskop yang telah diletakkan pada
epigastrium. Jika terdengar bunyi suara, berarti selang telah masuk ke dalam
lambung. Tes ini wajib dilakukan karena ditakutkan NGT masuk ke dalam paru-paru
yang dapat menyebabkan aspirasi.
11. Rekatkan NGT dengan menggunakan
plester, plester jangan sampai menutupi rongga hidung.
12. Jika cairan lambung banyak yang keluar,
maka berikanlah wadah penampungan.
13. Selang harus diganti setiap 10 hari.
Klik Tombol Download Dibawah Ini Untuk
Mendownload Filenya :
0 Comments for "CARA PEMASANGAN NASOGASTRIK TUBE (NGT) "