ABSTRAK
Oleh : ELYA ANTARIKSANA
BACHMIDA
JUDUL PENELITIAN :
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERUBAHAN RESPON INTERAKSI
SOSIAL PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) PROVINSI
NTB
LATAR BELAKANG :
Potensi
seseorang
mudah terserang gangguan jiwa memang tinggi. Setiap saat 450 juta orang
diseluruh dunia terkena dampak permasalahan jiwa, saraf, maupun
perilaku. Berdasarkan
Riskesdas 2007, angka
rata-rata nasional gangguan mental emosional pada penduduk usia 15 tahun adalah
11,6% atau sekitar 19 juta penduduk. Gangguan jiwa berat rata-rata sebesar
0,46% atau sekitar
1 juta penduduk.
Menurut WHO dalam Nasrullah (2009), skizofrenia mempengaruhi 24 orang
diseluruh dunia, mempengaruhi 7 per 1000 populasi dewasa, sebagian besar pada
kelompok umur 15-35 tahun. Sedangkan menurut Azwar (2008), Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan
Masyarakat
(Binkesmas) Departemen Kesehatan
dan World Health Organitation (WHO) memperkirakan tidak kurang
dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di dunia. Prevalensi
penderita skizofrenia di Indonesia adalah 0,3%-1% dan biasanya timbul pada usia
sekitar 15-45 tahun. Jika penduduk Indonesia sekitar 200 juta, maka
diperkirakan 2 juta jiwa menderita skizofrenia (widodo, 2009).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan NTB tahun 2011, jumlah penderita
gangguan jiwa berat terbanyak di kabupaten Bima (1,5%), disusul Lombok Timur
(1,2%), Kota Mataram (0,9%), Dompu (0,8%), sedangkan kabupaten lain seperti
Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Kota Bima lebih rendah rata-rata
(0,6%). Direktur RSJP NTB, dr. Elly Rosila Wijaya, Sp.Kj.,MM. juga
mengungkapkan, gangguan jiwa ringan di NTB angkanya lebih tinggi yaitu 12,8% Dibanding nasional (11,6%). Di Lombok Tengah
mencapai (23%), Lombok Barat (15%), Kabupaten Bima dan Dompu (13%) dan
Kabupaten lain masih rendah (Anonym, 2011).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh calon
peneliti , diperoleh data dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB pada tahun 2011
jumlah keseluruhan pasien rawat inap di RSJ NTB adalah sebanyak 1.176 orang,
sedangkan jumlah untuk pasien skizofrenia sebanyak 818 orang. Pada tahun 2012
jumlah keseluruhan pasien rawat inap di RSJ NTB adalah sebanyak 1.088 orang
dengan jumlah pasien skizofrenia yang
dirawat inap sebanyak 708 orang. Sedangkan data terbaru tahun 2013 untuk bulan
Mei-Juli diperoleh data jumlah pasien skizofrenia di ruang rawat inap sebanyak
246 pasien, dengan jumlah kunjungan lama 185 orang dan kunjungan baru 61 orang
(Rekam Medik RSJP NTB, 2013).
Dukungan keluarga adalah sikap tindakan dan
penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang
bahwa orang yang berifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan
bantuan jika diperlukan (Adryanto, 1991).
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum : Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perubahan respon interaksi
sosial pasien skizofrenia di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi (RSJ) NTB.
Tujuan khusus : (1). Mengidentifikasi
dukungan keluarga terhadap pasien skizofrenia di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Propinsi Provinsi (RSJP)
NTB .(2).
Mengidentifikasi interaksi sosial keluarga pada
pasien skizofrenia di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Propinsi Provinsi (RSJP)
NTB.
(3). Menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan perubahan respon interaksi
sosial pasien skizofrenia di ruang
rawat inap Rumah
Sakit Jiwa Provinsi (RSJP) NTB
SUBYEK PENELITIAN : anggota keluarga
(bapak, ibu, suami, istri, kakak, adik, atau anak yang berusia diatas 18 tahun)
pasien skizofrenia yang berkunjung di ruang rawat inap RSJ Provinsi NTB.
POPULASI DAN SAMPEL PENELTIAN
Populasi Penelitian : seluruh pasien skizofrenia yang menjalani pengobatan di ruang rawat inap
RSJ Provinsi NTB pada bulan Mei-Juli tahun 2013 yang berjumlah 246 orang dengan
perincian pasien baru sebanyak 61 orang dan pasien lama 185 orang
Sampel : sampel sebesar 15% yang dijadikan sampel penelitian, yaitu 246 x 15% = 36
orang. Jadi, jumlah yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 36 orang.
RANCANGAN PENELITIAN : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
desain observasional analitik yaitu mencari hubungan variabel bebas dan
variabel terikat, kemudian melakukan analisis antara kedua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat, sehingga dapat diketahui seberapa jauh
kontribusi variabel terikat terhadap adanya variabel bebas. Sebagai variabel
bebas dalam penelitian adalah dukungan keluarga, sedangkan variabel terikat
adalah perubahan respon interaksi sosial pada pasien skizofrenia. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross
Sectional dimana penelitian melakukan observasi atau pengukuran variabel
sesaat artinya subyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel
independen dan dependen dilakukan saat pemeriksaan atau pengkajian data (Nursalam, 2008).
ANALISA DATA : Untuk analisis korelasi product moment digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon. Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negatif (-) dan positif (+) mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi dukungan keluarga menyebabkan kenaikan pula respon interaksi sosial pada pasien skizofrenia. Interpretasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007).
Klik Disini Untuk Download File :
Cover Download
Lembar Pengesahan Download
Kata Pengantar Download
Daftar Isi Download
BAB I Pendahuluan Download
BAB II Tinjauan Pustaka Download
BAB III Metode Penelitian Download
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Download
BAB V Kesimpulan Dan Saran Download
Daftar Pustaka Download
Lampiran Download
Lembar Konsul Download
Tag :
KTI DAN SKRIPSI
0 Comments for "HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERUBAHAN RESPON INTERAKSI SOSIAL PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) PROVINSI NTB"