KEPEMIMPINAN
Yuflihul Khair, S.Kep.,Ns
DEFINISI
Kata
kerja “memimpin” diartikan bermacam-macam, seperti untuk memandu, menjalankan
di dalam arah tertentu, untuk mengarahkan, berjalan di depan, menjadi yang
pertama, membuka permainan dan cenderung kepada hasil yang pasti. Seorang
manajer perawat memimpin pekerja tambahan dengan menjelaskan setapak demi
setapak menuju tujuan kelembagaan dan dengan memanfaatkan usaha pekerja
mencapai tujuan.
KEGIATAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
termasuk kegiatan berikut : mengarahkan, atau menunjukkan jalan, mensupervisi,
atau mengawasi tindakan, dan mengkoordinasikan, atau mempersatukan usaha dari
individu-individu yang berbeda.
Dari
semua aktivitas, mengarahkan adalah yang paling sulit. Untuk memimpin bawahan
sepanjang jalan tindakan yang telah ditetapkan, seorang pemimpin harus memiliki
gambaran akhir yang jelas, harus terbiasa dengan kemampuan dan motivasi
bawahan, dan harus menghargai pengeluaran waktu dan usaha mengikuti jalan yang
telah ditentukan.
Mengarahkan
orang lain merupakan transaksi yang rumit karena hal tersebut menempatkan
pemimpin di dalam peran otoriter atau parenteral, sehingga bawahan cenderung
untuk bereaksi melawan. Mengawasi merupakan kegiatan termudah dari ketiga
kegiatan tersebut karena tanggung jawab supervisor sendiri mendatangkan
keingintahuan dan perhatian mengenai kontribusi bawahan.
Akhirnya
koordinasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang sangat penting karena kecuali
usaha, semua pegawai disatukan dan difokuskan jelas pada tujuan kelembagaan,
tenaga ahli yang bermacam-macam bias bekerja pada maksud yang sama satu sama
lain.
PERAN KEPEMIMPINAN
Demi
kejelasan, manajer di setiap lapisan hirarki kelembagaan sebaiknya dihubungkan
dengan istikah yang berbeda. Manajer puncak, seperti direktur keperawatan,
dihubungkan dengan eksekutif. Manajer di lapis selanjutnya adalah seorang
administrator atau pengelola. Manajer dalam urutan menengah disebut supervisor.
Manajer lini pertama unit rawat pasien disebut kepala perawat atau manajer
rawat pasien. Manajer pada setiap lapisan hirarki mengarahkan, mengawasi, dan
mengkoorninasikan usaha dari bawahan, namun manajer di lapisan atas dan lapisan
rendah berbesa di dalam kekhususan pengarahan, dekatnya supervisi, metode
koordinasi.
Kepala
perawat memberikan pengarahan rinci dan tegas kepada staf perawat, terkadang
bekerja di samping bawahannya untuk memeriksa ketrampilan tehnis atau
ketrampilan perorangan, dan mngkoordinasikan kegiatan staf lewat patroli harian
ke rumah sakit, laporan tim, dan tinjauan rencana perawatan pasien.
GAYA KEPEMIMPINAN
Menurut
Gillies (1996), gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan kekuasaan dibedakan
menjadi empat (4), yaitu : (1) Otoriter : Merupakan kepemimpinan yang
berorientasi pada tugas atau pekerjaan. Menggunakan kekuasaan posisi dan
kekuatan dalam memimpin. Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai
dalam pengambilan keputusan. Informasi diberikan hanya pada kepentingan tugas.
Motivasi dengan reward dan punishment. (2) Demokratis : Merupakan
kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemapuan setiap staf. Menggunakan
kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide dari staf, memotivasi
kelompok untuk menentukan tujuan sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan
dalam penerapannya. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka. (3) Partisipatif
: Merupakan kepemimpinan gabungan antara otokratik dan demokrasi, yaitu
pemimpin yang menyampaikan hasil analisa masalah dan kemudian mengusulkan
tindakan tersebut pada bawahannya. Staf diminta saran dan kritiknya serta
mempertimbangkan respon staf terhadap usulannya, dan keputusan akhir ada pada
kelompok. (4) Bebas Tindak : Merupakan
kepemimpinan offisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan,
supervisi dan koordinasi. Staf / bawahan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan
caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian
secara minimal.
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN : (1) Berkomunikasi tentang organisasi dan
dalam memfasilitasi kegiatan organisasi dan pelaksanaan perubahan. (2) Bendelegasikan
dan mendapatkan orang lain untuk melaksanankan tugas dan menerima tanggung
jawab. (3) Menseleksi dan memilih pegawai yang tepat (4) Menciptakan
budaya organisasi yang kondusif dan efektif. (5) Mengkonsultasikan
dengan staf dan orang lain di luar organisasi yang sesuai tentang keadaan
organisasi. (6) Mengenal kapan peraturan harus dilaksanakan (fleksibilitas)
DATA RESPONDEN
Pilihlah
dengan cara melingkari angka sesuai jawaban responden
Jenis
kelamin : 1. Laki – laki 2. Lerempuan
KUESIONER KEPEMIMPINAN
Jawablah
pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda Y jika jawaban Ya
dan tanda Tidak jika jawaban Tidak pada jawaban yang telah disediakan!
1. Apakah kepala
ruang datang tepat waktu ? (…..)
2. Apakah kepala
ruang pulang tepat waktu ? (…..)
3. Apakah kepala
ruang mengadakan pre conference sebelum memulai dinas ? (…..)
4. Apakah kepala
ruang mengadakan post conference setelah memulai dinas? (…..)
5. Apakah kepala
ruang mensosialisasikan jika ada peraturan baru ? (…..)
6. Apakah kepala
ruang memperhatikan masukan bawahan dalam pengambilan keputusan ? (…..)
7. Apakah kepala
ruang menggunakan metode musyawarah dalam pengambilan keputusan ? (…..)
8. Apakah kepala
ruang memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan bagi seluruh
karyawan untuk melanjutkan pendidikan ? (…..)
9. Apakah kepala
ruang memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk mengikuti
pelatihan / seminar ? (…..)
10. Apakah kepala
ruang memberikan pujian jika bawahan berhasil dalam melakukan tugas ? (…..)
11. Apakah kepala
ruang memberikan teguran jika bawahan yang melakukan kesalahan ? (…..)
12. Apakah kepala
ruang sanksi jika bawahan melakukan kesalahan ? (…..)
13. Apakah kepala
ruang telah melakukakn pendelegasian tugas / pelimpahan tugas dan wewenang
dengan bawahan ? (…..)
14. Apakah kepala
ruang melakukan supervisi secara langsung maupun tidak langsung terhadap
bawahan ? (…...)
15. Apakah pembuatan
jadwal dinas dillakukan bersama antara kepala ruang dan bawahan ? (……)
Tag :
MANAJEMEN KEPERAWATAN
0 Comments for "KEPEMIMPINAN"