RINGKASAN
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUMBAWA
Oleh
GITA ELVIRA NARISWARI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
LATAR BELAKANG :
Hospitalisasi adalah suatu proses karena suatu
alasan darurat atau berencana mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama
proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami kebiasaan yang
asing, lingkungan yang asing, orang yang mendapat dukungan emosi akan
menunjukkan rasa cemas. Rasa cemas pada orang tua akan membuat stress anak
meningkat. Hospitalisasi anak dapat menjadi suatu pengalaman yang menimbulkan
trauma baik pada anak maupun orang tua sehingga menimbulkan reaksi tertentu
yang akan sangat berdampak pada kerja sama anak dan orang tua dalam perawatan
anak selama di rumah sakit (Supartini, 2004).
Kecemasan merupakan salah satu dampak hospitalisasi pada masa prasekolah di
samping itu juga dampak dari hospitalisasi pada masa prasekolah yaitu sering
menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap
petugas kesehatan, ketakutan, tidak yakin, kurang percaya diri, atau merasa
tidak cukup terlindungi dan merasa tidak aman. Tingkat rasa aman pada setiap
anak berbeda. Beberapa anak lebih pemalu dan cepat cemas dibanding anak lain.
Hospitalisasi dapat dianggap sebagai pengalaman yang mengancam dan menjadi
stressor sehingga dapat menimbulkan krisis bagi anak dan keluarga. Bagi anak,
hal ini mungkin terjadi karena anak tidak memahami mengapa ia dirawat/terluka,
stres dengan adanya perubahan akan status kesehatan, lingkungan, kebiasaan
sehari-hari dan keterbatasan mekanisme koping. Pada anak yang dirawat akan
muncul tantangan-tantangan yang harus dihadapinya seperti mengatasi suatu
perpisahan, penyesuaian dengan lingkungan yang asing baginya, penyesuaian
dengan banyak orang yang merawatnya, dan kerap kali harus berhubungan atau
bergaul dengan anak-anak yang sakit serta pengalaman mengikuti terapi yang
menyakitkan bagi anak-anak. Secara psikologis , membaca atau bercerita
merupakan salah satu bentuk bermain yang paling sehat (Jovan, 2009).
Anak prasekolah masuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Sumbawa periode
Maret 2011 sampai dengan Maret 2012 anak
prasekolah yang masuk Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa (RSUD) sebanyak 158 orang
dengan usia 3-6 tahun dengan berbagai penyakit. Dari survei awal yang dilakukan
oleh peneliti Bulan Maret 2012 di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sumbawa, peneliti merasa hal ini penting untuk di teliti karena dari data yang
diperoleh oleh peneliti di lapangan, masih banyak pasien anak yang merasa cemas
saat menjalani hospitalisasi karena tidak mendapat dukungan dari keluarga.
Untuk itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien anak yang sedang
menjalani hospitalisasi.
Berdasarkan uraian diatas, maka perhatian terhadap hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia
prasekolah. Apabila dukungan keluarga
tidak ada maka akan menyebabkan dampak psikologis terhadap anak tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan penelitian untuk
melihat adakah hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat
hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Ruang Anak RSUD Sumbawa.
RUMUSAN MASALAH : Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang merupakan fokus
penelitian ini, yaitu: “Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak
usia prasekolah di Ruang Anak RSUD Sumbawa?”
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum : Mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Ruang Anak RSUD Sumbawa.
Tujuan Khusus : (1) Mengidentifikasi jumlah anak usia prasekolah yang sedang
menjalani hospitalisasi di Ruang Anak RSUD Sumbawa. (2) Mengidentifikasi dukungan keluarga di Ruang Anak RSUD Sumbawa . (3) Mengidentifikasi tingkat kecemasan
akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Ruang Bersalin RSUD Sumbawa.
Menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi
pada anak usia prasekolah di Ruang Anak RSUD Sumbawa.
SUBYEK
PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek atau
sasaran penelitian adalah anak dengan usia prasekolah (3-5 tahun) yang sedang
menjalani hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa.
POPULASI,
SAMPEL DAN SAMPLING
Populasi : Populasi
adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti
(Nursalam, 2002). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua
anak usia Prasekolah (3-6 tahun) yang sedang menjalani hospitalisasi di Ruang
Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa.
Sampel : Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah anak dengan usia (3-6
tahun) dan keluarga yang menemani anak yang sedang menjalani hospitalisasi di
Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
TEKNIK SAMPLING : Pada penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan
teknik Non Probability Sampling
dengan accidental sampling, dimana
pengambilan sampel ini berdasarkan tujuan tertentu, subyek yang diambil
merupakan yang paling banyak mengandung ciri-ciri pokok populasi (Arikunto,
2002).
RANCANGAN PENELITIAN : Berdasarkan penelitian ini maka desain yang digunakan adalah studi
korelasional, yaitu mengkaji hubungan antara variabel secara cross sectional
yaitu melakukan observasi data variabel independen dan dependen hanya satu
kali, pada satu saat dan tidak ada follow up (Nursalam, 2003).
INSTRUMEN PENELITIAN : Instrumen penelitian
yang digunakan dalam adalah kuesioner. Angket
atau kuesioner adalah sebuah cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti
untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan sejumlah kertas yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. Pertanyaan yang
ditulis dalam format kuesioner disebarkan kepada responden untuk
dijawab,kemudian dikembalikan kepada peneliti. Dari jawaban responden tersebut,
peneliti dapat memperoleh data seperti pendapat dan sikap responden terhadap
masalah yang sedang diteliti (Arikunto, 2002).
Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan Instrumen penelitian berupa kuesioner terdiri dari 3 bagian yang
berisi data demografi, dukungan keluarga dan kuesioner untuk menilai tingkat
cemas anak yang sedang menjalani hospitalisasi.
ANALISA DATA : Pengolahan data
dilakukan dengan cara univariat dan bivariat, dimana data univariat untuk
menampilkan data demografi, untuk keluarga terdiri dari hubungan dengan pasien,
umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan sedangkan untuk anak
terdiri dari jenis kelamin, umur, dan pengalaman pernah menjalani hospitalisasi
dan diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan
bivariat untuk mengidentifikasi hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia
prasekolah. Hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah dianalisa
secara statistik dengan menggunakan uji statistik korelasi Chi-Square.
Hasil dari analisa uji statistik korelasi Chi-Square dengan derajat
kemaknaan α < 0,05, jika nilai p kurang dari atau sama dengan nilai α (0.05)
berarti hubungan yang signifikan.
Klik Dibawah Ini Untuk Download Filenya :
BAB I Pendahuluan : Download
Daftar Pustaka : Download
Lampiran
: Download
Tag :
KTI DAN SKRIPSI
0 Comments for "HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUMBAWA"