RINGKASAN PROPOSAL
HUBUNGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN
DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PENANGANAN DEHIDRASI PADA PASIEN DIARE DI RUANG IGD
RSUD KABUPATEN BIMA
DEVI KHAIRUNNAS
SEKOLAH TINGGI
KESEHATAN (STIKES) MATARAM TAHUN 2014
LATAR BELAKANG
Diare adalah suatu kondisi dimana
seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (lebih dari tiga kali) dalam satu
hari. Diare merupakan penyakit yang banyak kali berjangkit pada masyarakat
terutama pada anak usia sekolah.
Survei Kesehatan Nasional tahun 2011 menempatkan diare pada posisi tertinggi
kedua sebagai penyakit paling berbahaya pada balita. Diare dilaporkan telah
membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara-negara berkembang (Depkes RI, 2011).
Menurut WHO angka kesakitan diare
pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per 1000 penduduk. Beberapa faktor yang
menjadi penyebab timbulnya penyakit diare adalah disebabkan oleh kuman melalui
koordinasi makanan atau minuman yang tercemar tinja dan kontak langsung dengan
penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya meliputi faktor perilaku dan
lingkungan (Direktorat Jendral PPM & PL, 2011).
Di Indonesia, diare
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini disebabkan
masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian terutama pada
bayi dan balita, serta sering kali menimbulkan gejala kejadian luar biasa
(KLB). Menurut Kementrian Kesehatan RI Dirjen Pengendalian Dan Penyehatan
Lingkungan Tahun 2011, angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah
301/1000 penduduk., tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk,tahun 2006 adalah
423/1000 penduduk, dan 2010 411/1000 penduduk. Kematian diare pada balita
75,3/100.000 balita dan penyebab dan semua umur 23,2 per 100.000 penduduk semua
umur (SKRT 2001). Diare merupakan
penyebab kematian nomor 4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit
menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada post neonatal
(31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Kemenkes, 2011).
Karena itu, peran perawat dalam
melakukan penatalaksanaan terhadap dehidrasi pada pasien diare diperlukan suatu
pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor
predisposisi yang penting. Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan
terjadinya perubahan sikap dan perilaku tetapi mempunyai hubungan yang positif,
yakni dengan peningkatan pengetahuan maka terjadinya perubahan perilaku akan
cepat (Notoatmodjo S. 2007). Salah satu pengetahuan perawat yang sangat penting
adalah bagaimana penanganan pada pasien diare yaitu dengan mencegah dan
mengatasi keadaan dehidrasi. Pemberian cairan pengganti (cairan rehidrasi) baik
yang diberikan secara oral (diminumkan) maupun parenteral (melalui infus) telah
berhasil menurunkan angka kematian akibat dehidrasi pada ribuan pasien yang
menderita diare (IDAI 2008).
RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah “Adakah hubungan pengetahuan
dengan sikap perawat dalam penanganan dehidrasi pada pasien diare di Ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSUD) Bima?”.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dengan sikap perawat dalam penanganan dehidrasi pada pasien diare
di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
Tujuan khusus : (1) Mendeskripsikan tingkat
pengetahuan perawat tentang penanganan dehidrasi pada pasien diare di Ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. (2) Mendeskripsikan sikap perawat
dalam penanganan dehidrasi pada pasien diare di Ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. (3) Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap
perawat dalam penanganan dehidrasi pada pasien diare di Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima
SUBYEK PENELITIAN
Penelitian ini
dilaksanakan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Bima dan yang menjadi subyek penelitian adalah perawat yang bertugas di
Instalasi gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima.
POPULASI
Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2003). Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah semua perawat yang bertugas di Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSUD) Bima berjumlah 35 orang.
SAMPEL
Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian
yang menjadi sampel adalah semua perawat yang bertugas di Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah studi deskriptif analitik yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk
mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lain yang diusahakan dengan mengidentifikasi
kedua variabel yang ada pada responden yang sama dan dilihat apakah ada
hubungan antara keduanya (Notoadmodjo, 2005).
ANALISA DATA
Pengolahan data
dilakukan dengan cara univariat dan bivariat, dimana data univariat untuk
menampilkan data karakteristik perawat yang terdiri dari umur dan jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan persentase. Sedangkan bivariat untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap perawat
dalam penanganan dehidrasi pada pasien diare. Hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam penanganan dehidrasi pada
pasien diare dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji statistik
korelasi Chi-Square. Hasil dari analisa uji statistik korelasi Chi-Square
dengan derajat kemaknaan α sebesar 5% (0,05), jika nilai p-Value kurang dari
atau sama dengan nilai α (0.05) berarti hubungan yang signifikan. Sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa alternatif (Ha) diterima dan dapat
diinterpretasikan sebagai adanya hubungan
pengetahuan dengan sikap perawat dalam penanganan dehidrasi pada pasien diare
dan jika nilai p-Value lebih
dari nilai α (0.05) berarti hubungan yang tidak signifikan, maka hipotesa
alternatif (Ha) ditolak dan otomatis menerima hipotesa nol (Ho). Hal ini dapat
diinterpretasikan sebagai tidak terdapatnya hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam penanganan dehidrasi pada
pasien diare.
FILE
|
KLIK DOWNLOAD
DIBAWAH INI
|
COVER
| |
BAB I PENDAHULUAN
| |
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
| |
BAB III METODE PENELITIAN
| |
DAFTAR PUSTAKA
| |
LAMPIRAN
|
Tag :
KTI DAN SKRIPSI
0 Comments for "HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PENANGANAN DEHIDRASI PADA PASIEN DIARE DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN BIMA "