INTISARI
P R O P O S A L
HUBUNGAN DIET KARBOHIDRAT DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAWAH KERJA PUSKESMAS GERUNG
LOMBOK BARAT
Oleh
: I MADE SUDANTA
LATAR BELAKANG : Diabetes
Mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ
tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Gejalanya sangat bervariasi. Diabetes mellitus (DM) dapat timbul
secara perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya perubahan
seperti minum yang menjadi lebih banyak, buang air kecil ataupun berat badan
yang menurun. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan,
sampai kemudian orang tersebut pergi kedokter dan diperiksa kadar glukosa
darahnya.
Transisi epidemiologi telah terjadi
di Indonesia, hal ini terlihat dari data SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga)
dari tahun 1986, 1997, dan tahun 2001 yang menunjukkan pergeseran penyebab
kematian dari penyakit menular akut/infeksi ke penyakit menahun dan degeneratif
(Handayani, 2007).
Di antara penyakit degeneratif,
Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang tidak menular,
yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. Diabetes Melitus sudah merupakan
salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. World Health
Organization (WHO) membuat perkiraan bahwa
pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah
150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah
itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Sedangkan di Indonesia, dengan
prevalensi 8,6% dari total penduduk, diperkirakan pada tahun 1995 terdapat 4,5
juta pengidap diabetes dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4
juta penderita (Suyono, 2006).
Dari jenis Diabetes Melitus, kasus
yang terbanyak adalah Diabetes Melitus tipe 2 yang meliputi 90% dari populasi
DM di Indonesia (Handayani, 2007). Jumlah penderita DM di Indonesia
diperkirakan akan meningkat, peningkatan populasi dari akibat jenis makanan yang dikonsumi, berkurangnya
kegiatan jasmani (Pusat Diabetes dan Lipid FKUI/ RSCM,2005).
Tingkat pengetahuan yang rendah
akan dapat mempengaruhi pola makan yang salah sehingga menyebabkan kegemukan,
yang akhirnya mengakibatkan kenaikan kadar glukosa darah. Diperkirakan sebesar
80-85% penderita DM tipe II mengalami kegemukan. Hal ini terjadi karena
tingginya asupan karbohidrat dan rendahnya asupan serat. Salah satu upaya
pencegahan DM adalah dengan perbaikan pola makan melalui pemilihan makanan yang
tepat. Semakin rendah penyerapan karbohidrat, semakin rendah kadar glukosa
darah. Kandungan serat yang tinggi dalam makanan akan mempunyai indeks glikemik
yang rendah sehingga dapat memperpanjang pengosongan lambung yang dapat
menurunkan sekresi insulin dan kolesterol total dalam tubuh.
Dari urain diatas dapat peneliti ingin mengetahui
hubungan antara diet karbohidrat dengan kadar glukosa darah penderita DM type
II diwilayah kerja Puskesmas Gerung Lombok Barat.
RUMUSAN MASALAH : Berdasarkan
uraian dari latar belakang masalah diatas, peneliti ingin mengetahui: “adakah
hubungan antara Diet Karbohidrat Dengan Kadar Glukosa Darah Penderita DM Type
II Di Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Lombok Barat”?.
TUJUAN PENELITIAN :
Tujuan Umum : Mengetahui
hubungan antara Diet Karbohidrat Dengan Kadar Glukosa Darah Penderita DM Type
II Di Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Lombok Barat
Tujuan Khusus : (1)
Mengidentifikasi pola diet karbohidrat penderita DM Type
II di Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Lombok Barat. (2) Mengidentifikasi tingkat kadar
glukosa darah penderita DM Type II di Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Lombok
Barat.
(3) Menganalisa
hubungan antara diet karbohidrat dengan kadar glukosa darah penderita DM Type
II di Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Lombok Barat.
SUBYEK PENELITIAN :
Subjek
penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti (Arikunto, 2001). Subjek
pada penelitian ini adalah semua penderita DM tipe II di wilayah kerja
Puskesmas Gerung Lobar.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi Penelitian : Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita DM
tipe II di wilayah kerja Puskesmas Gerung Lombok Barat sejumlah 15 orang.
Sampel : Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah total sampling. Total sampling adalah mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel (Alimul, 2007). Sampel pada penelitian ini
sejumlah 15 orang penderita DM tipe II yang sedang melakukan rawat jalan sejak
bulan Desember 2011.
RANCANGAN PENELITIAN :
Desain
penelitian pada penelitian ini menggunakan studi korelasi, yaitu : merupakan
penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada satu situasi atau
sekelompok subjek .
INSTRUMEN PENELITIAN :
Intrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Kuestioner (angket)
: Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat
pertanyaan tentang konsumsi karbohidrat harian penderita DM tipe II yang
diadopsi dari Table Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). (2) Pedoman observasi :
Pedoman observasi pada penelitian ini menggunakan tingkat glukosa darah
sewaktu.
ANALISA DATA :
Analisa
data pada penelitian ini menggunakan uji Chi
square dengan taraf kesalahan 5%, hasil perhitungan tersebut akan di
konsultasikan ke table nilai chi kuadrat, untuk menentukan hipotesis diterima
atau tidak. H0 diterima jika nilai chi kuadrat hitung lebih kecil dari table.
Klik Dibawah Ini Untuk Download Filenya
:
Daftar Isi Download
BAB I Pendahuluan Download
BAB II Tinjauan Pustaka Download
BAB III Metodologi Penelitian Download
Daftar Pustaka Download
Tag :
KTI DAN SKRIPSI
0 Comments for "HUBUNGAN DIET KARBOHIDRAT DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAWAH KERJA PUSKESMAS GERUNG LOMBOK BARAT"