-->

PENGGUNAAN EKSTRAK SELEDRI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA APITAIK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUYANG LOMBOK TIMUR


RINGKASAN
PROPOSAL PENELITIAN

PENGGUNAAN EKSTRAK SELEDRI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA APITAIK WILAYAH  KERJA PUSKESMAS BATUYANG LOMBOK TIMUR


SITI MAESARAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM 2011



LATAR BELAKANG :
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. Menurut (Basha, 2009) hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas. Sedangkan menurut (Sustrani dkk, 2005) hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai kejaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.

Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan sistolik dan 80 - 90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Tekanan Darah Tinggi) hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu > 140/90 mmHg.

Penelitian yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination Surveys (NHANES 2005-2006) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar 28,4% dari populasi orang dewasa menderita hipertensi dan prevalensi ini meningkat tajam dengan bertambahnya usia (Field 2008). Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga / SKRT (2004), pada orang yang berusia 25 tahun ke atas menunjukkan bahwa 27% laki-laki dan 29% wanita menderita hipertensi (Akhmad 2010). Dengan demikian, penelitian yang dilakukan oleh NHANES (2005-2006) menunjukan adanya hubungan yang berarti antara prevalensi hipertensi dengan bertambahnya usia dibuktikan dengan jumlah prevalensi hipertensi yang selalu meningkat dengan bertambahnya usia, ini disebabkan karena semakin bertambahnya usia akan menyebabkan penurunan elastisitas dari pembuluh darah yang mengakibatkan tekanan darah menjadi meningkat (Soendoro, 2007).

Untuk mencegah agar hipertensi tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut maka diperlukan penanganan yang tepat dan efisien. Menurut Marlia (2009) penanganan hipertensi secara umum yaitu secara farmakologis dan non-farmakologis. Penanganan secara farmakologis terdiri atas pemberian obat yang bersifat diuretik, simpatetik, betabloker, dan vasodilator dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan tingkat kepatuhan.

Salah satu dari penanganan non farmakologis dalam menyembuhkan penyakit hipertensi yaitu terapi komplementer. Terapi komplementer bersifat terapi pengobatan alamiah diantaranya adalah dengan terapi herbal, terapi nutrisi, relaksasi progresif, meditasi, terapi tawa, akupuntur, akupresur,  aromaterapi, terapi bach flower remedy, dan refleksologi (Sustrani dkk, 2005). Terapi herbal banyak digunakan oleh masyarakat dalam menangani penyakit hipertensi dikarenakan memiliki efek samping yang sedikit. Jenis obat yang digunakan dalam terapi herbal yaitu seledri atau celery ( Apium graveolens ),bawang putih atau garlic (Allium Sativum), bawang merah atau onion (Allium cepa), tomat (Lyocopercison lycopersicum), semangka (Citrullus vulgaris). (Sustrani, dkk 2005).

Seledri atau celery (Apium graveolens) merupakan salah satu dari jenis terapi herbal untuk menangani penyakit hipertensi. Masyarakat Cina tradisional sudah lama menggunakan seledri untuk menurunkan tekanan darah. Seledri mengandung apigenin yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Selain itu, seledri juga mengandung pthalides dan magnesium yang baik untuk membantu melemaskan otot-otot sekitar pembuluh darah arteri dan membantu menormalkan penyempitan pembuluh darah arteri. Pthalides dapat mereduksi hormon stres yang dapat meningkatkan darah (Afifah, 2009). Pada study pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Batuyang didapatkan data tahun 2010 untuk 3 bulan terakhir dari bulan september sampai bulan november sebanyak 123 pasien, dimana 52 pasien yang menderita hipertensi di Desa Apitaik (Data Register Pasien di Puskesmas Batuyang). Desa Apitaik merupakan desa yang strategis dimana tempatnya mudah untuk dijangkau dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang. Dari informasi yang peneliti dapatkan ketika mewawancarai warga yang menderita hipertensi ada sekitar 9 orang yang sudah mengetahui khasiat dari obat herbal yang salah satunya adalah penggunaan ekstrak seledri atau mengkonsumsi air rebusan seledri untuk menurunkan tekanan darah. Dari data yang didapat, masyarakat Apitaik menangani hipertensi atau Tekanan darah tinggi sudah terbiasa menggunakan seledri, karena hal ini di yakini oleh masyarakat Apitaik, bahwa ekstrak seledri dapat menurunkan tekanan darah, selain di yakini seledri dapat menurunkan tekanan darah seledri juga murah, mudah di dapatkan dan tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak. Warga memilih menggunakan seledri dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari penggunaan obat-obatan yang berbahan dasar kimia.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin meneliti penggunaan ekstrak seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Apitaik Wilayah Kerja PKM Batuyang Lombok Timur.

RUMUSAN MASALAH : Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian adalah “Adakah Penggunaan Ekstrak Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Apitaik Wilayah Kerja PKM Batuyang”

TUJUAN PENELITIAN :
Tujuan Umum : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penggunaan Ekstrak Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Apitaik Wilayah Kerja PKM Batuyang Lombok Timur.
Tujuan Khusus : (1) Mengidentifikasi Penggunaan ekstrak seledri pada penderita hipertensi di Desa Apitaik wilayah kerja PKM Batuyang. (2) Mengidentifikasi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Apitaik wilayah kerja PKM Batuyang. (3) Mendeskripsikan penggunaan ekstrak seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Apitaik wilayah kerja PKM Batuyang Lombok Timur.

SUBJEK PENELITIAN : Subyek penelitian pada penelitian ini adalah semua warga yang menderita Hipertensi di Desa Apitaik wilayah kerja PKM Batuyang Lombok Timur.

POPULASI, SAMPLE DAN SAMPLING
Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga yang menderita Hipertensi di Desa Apitaik wilayah kerja PKM Batuyang sebanyak 52 orang.
Sampel : Rencana Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga Desa Apitaik yang menderita Hipertensi di Desa Apitaik Wilayah kerja PKM Batuyang yang sesuai dengan kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti.
Tehnik Pengambilan sampel (Sampling) : Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Purposive Sampling” yaitu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai yang dikehendaki  oleh peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2003).

DESAIN PENELITIAN : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan prospektif (melihat ke depan) yaitu penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang. Dimana peneliti mengobservasi variabel independen terlebih dahulu, kemudian subyek diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat pengaruh pada variabel dependen.


INSTRUMEN PENELITIAN : Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan pedoman wawancara penggunaan ekstrak seledri dan quesionar

IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel Independen : Variabel Independen dalam penelitian ini adalah penggunaan ekstrak seledri.
Variabel Dependen : Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penurunan Tekanan darah pada penderita hipertensi.

RENCANA ANALISA DATA
Untuk menganalisa data dari hasil wawancara dan quesioner dengan cara menggunakan analisa prosentase

Klik Dibawah Ini Untuk Download Filenya :
 
Cover : Download
BAB I Pendahuluan : Download
BAB II Tinjauan Pustaka : Download
BAB III Metodelogi Penelitian : Download
Daftar Pustaka : Download
Lampiran : Download 
0 Comments for "PENGGUNAAN EKSTRAK SELEDRI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA APITAIK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUYANG LOMBOK TIMUR"
Back To Top