PROPOSAL PENELITIAN
PERBEDAAN STATUS GIZI
ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) PADA IBU BEKERJA DENGAN IBU TIDAK BEKERJA DI DESA
KOPANG KECAMATAN KOPANG LOMBOK TENGAH
Oleh : NITA
RUSMAWATI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI
KESEHATAN (STIKES) MATARAM
LATAR
BELAKANG :
Pola
asuh gizi adalah praktek di rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya
pangan dan Perawatan kesehatan serta sumber lainnya untuk kelangsungan hidup,
pertumbuhan dan perkembangan anak (Marian Zeitien, 2000).
Makanan
akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan fisik dan mental anak. Oleh
karena itu makanan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi anak. Penyiapan makanan
harus dapat mencukupi kebutuhan gizi anak. Pengaturan makanan yaitu pengaturan
makanan harus dapat disesuaikan dengan usia anak selain untuk mendapatkan gizi
pengaturan makanan juga baik untuk pemeliharaan, pemulihan, pertumbuhan,
perkembangan serta aktifitas fisik anak (Dina Agoes dan Maria Popy H, 2001).
Makin
bertambah usia anak makin bertambah pula kebutuhan makanannya, secara kuantitas
maupun kualitas. Untuk memenuhi kebutuhannya tidak cukup dari susu saja. Saat
berumur 1-2 tahun perlu diperkenalkan pola makanan dewasa secara bertahap,
disamping itu anak usia 1-2 tahun sudah menjalani masa penyapihan. Adapun pola
makan orang dewasa yang diperkenalkan pada balita adalah hidangan serba-serbi
dengan menu seimbang yang terdiri dari: 1) Sumber zat tenaga misalkan roti,
nasi, mie, dan tepung-tepungan, 2) Sumber zat pembangun misalkan susu, daging,
ikan, tempe, tahu dan kacang- kacangan, 3) Sumber zat pengatur misalkan
sayur-sayuran dan buah-buahan (Dina Agoes dan Mary Poppy , 2001).
Banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Secara garis besar factor-faktor
tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu faktor dalam (internal) dan
faktor luar (eksternal/ lingkungan).
Faktor internal terdiri dari perbedaan ras/ etnik atau bangsa, keluarga, umur,
jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang terlahir dari
suatu ras tertentu. Adanya suatu kelainan
genetik dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan anak, seperti yang terlihat pada anak yang
menderita Sindroma Down.Selain faktor internal, faktor eksternal/ lingkungan
juga mempengaruhi pertumbuhan anak.
Faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi pertumbuhan anak adalah gizi, stimulasi, psikologis, dan
sosial ekonomi. Gizi merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan anak. Asupan gizi yang diterima oleh anak
sangat dipengaruhi dengan pola aktifitas dan pekerjaan ibu (Wong, 2008).
Berdasarkan
data dari Kopang Kecamatan Kopang Lombok Tengah, pada bulan oktober-desember
2011 terdapat anak usia toddler (1-3 tahun) sebanyak 120 orang di Kopang
tersebut. Pada anak toddler yang ibu bekerja sebanyak 52 orang sedangkan ibu
tidak bekerja sebanyak 68 orang. Jadi adanya beberapa anak usia toddler dengan
ibu bekerja yang menunjukkan berat badan dan status gizi yang kurang sebanyak
13% sementara anak usia toddler yang berat badan dan status gizi normal
berlatar belekang pada ibu tidak bekerja.
Berdasarkan
survei awal bahwa anak usia toddler di Kopang Kecamatan Kopang, anak usia
toddler ibu bekerja katagori status gizi baik 68,42%,katagori kurang 31,58% dan
pada anak usia toddler ibu tidak bekerja katagori status gizi baik 82,76%,katagori
kurang 17,24%. Anak harus memperoleh yang terbaik agar dapat tumbuh sesuai
dengan apa yang mungkin dicapainya dan sesuai dengan kemampuan tubuhnya. Untuk
itu perlu perhatian/dukungan orangtua. Untuk tumbuh dengan baik tidak cukup
dengan memberinya makan, asal memilih menu makanan dan asal menyuapi anak nasi.
Akan tetapi anak membutuhkan sikap orangtuanya dalam memberi makan (Dina Agoes
dan Mary Poppy , 2001).
Wanita
yang bekerja di luar rumah biasanya dalam hal menyusun menu tidak terlalu memperhatikan
keadaan gizinya, tetapi cenderung menekankan dalam jumlah atau banyaknya
makanan. Sedangkan gizi mempunyai pengaruh yang cukup atau sangat berperan bagi
pertumbuhan dan perkembangan mental maupun fisik anak. Selama bekerja ibu
cenderung mempercayakan anak mereka diawasi oleh anggota keluarga lainnya yang
biasanya adalah nenek, saudara perempuan atau anak yang sudah besar bahkan
orang lain yang diberi tugas untuk mengasuh anaknya (Dina Agoes dan Mary Poppy
, 2001).
Berdasarkan
data diatas peneliti tertarik meneliti apakah ada perbedaan status gizi anak
usia toodler (1-3 tahun) pada ibu bekerja dengan ibu tidak berkerja Di Desa
Kopang Kecamatan Kopang Lombok Tengah.
RUMUSAN MASALAH :
Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “
Apakah ada perbedaan status gizi anak usia toodler (1-3 tahun) pada ibu bekerja
dengan ibu tidak bekerja Di Desa Kopang Kecamatan Kopang Lombok Tengah ? “
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
Umum: Mengetahui perbedaan status gizi anak usia toodler (1-3
tahun) pada ibu bekerja dengan ibu tidak bekerja Di Desa Kopang Kecamatan
Kopang Lombok Tengah.
Tujuan
Khusus : (1) Mengindentifikasi
status gizi anak usia toodler (1-3 tahun) pada ibu bekerja Di Desa Kopang
Kecamatan Kopang Lombok Tengah. (2) Mengindentifikasi status gizi anak
usia toddler (1-3 tahun) pada ibu tidak bekerja Di Desa Kopang Kecamatan Kopang
Lombok Tengah. (3) Menganalisa perbedaan status gizi anak usia toodler
(1-3 tahun)pada ibu bekerja denga ibu tidak bekerja Di Desa Kopang Kecamatan
Kopang Lombok Tengah.
SUBYEK PENELITIAN :
Penelitian
ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas kopang kecamatan kopang Lombok
Tengah dan yang menjadi subyek penelitian adalah anak usia toddler (1-3 tahun)
pada ibu bekerja dengan ibu tidak bekerja Di Desa Kopang Kecamatan Kopang
Lombok Tengah.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
: Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2003). Populasi dari penelitian ini
adalah semua anak usia toddler (1-3 tahun) pada ibu bekerja dengan ibu tidak
bekerja. Pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Kopang Kecamatan Kopang
yang ibu bekerja sebanyak 52 orang dan anak usia toddler (1-3 tahun) yang ibu
tidak bekerja sebanyak 68 orang berdasarkan data pada bulan Oktober- Desember 2011
berjumlah 120 orang.
Sampel
: Sampel yang
diambil adalah anak usia toddler (1-3 tahun) pada ibu bekerja dengan ibu tidak
bekerja di Desa Kopang Kecamatan Kopang.
DESAIN PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan comparative study
dengan pendekatan cross sectional,
dimana pengambilan sampel dengan purposive
sampling, menggunakan teknik pendekatan,observasi atau wawancara
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin
time approach). Artinya, tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali
saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek
pada saat pemeriksaan. Ini berarti bahwa semua subyek penelitian diamati pada
waktu yang sama (Notoatmodjo,2010).
INSTRUMEN
PENELITIAN :
Observasi : merupakan pemusatan perhatian
terhadap suatu obyek atau responden dan penggunaan seluruh alat indera melalui
penglihatan , pendengaran, peraba dan pencegah (Arikunto,2003).
Dokumentasi : adalah mencari data mengenai
hal-hal variabel yang berupa catatan dll. Dalam menggunakan metode dokumentasi
memegang chek-list untuk mencari variabel
yang sudah di tentukan Arikunto, 2010).
Timbangan
Camry (Mechanical Personal Scale)
: dengan ketelitian 0,1 kg untuk menimbang anak.
VARIABEL
PENELITIAN
Variabel
Independen (Variabel Bebas):
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah ibu bekerja dengan ibu
tidak bekerja.
Variabel Dependen
(Variabel terikat): Dalam
penelitian ini menjadi variabel terikat adalah status gizi anak usia toddler
(1-3 tahun).
ANALISA DATA
Setelah
data-data dikumpulkan dan ditabulasi , kemudian untuk melihat perbedaan status
gizi anak balita pada ibu berkerja dan anak balita pada ibu tidak berkerja di
desa kopang kecamatan kopang Lombok tengah. Menurut Arikunto (2002) dianalisa
dengan menggunakan uji analisa t-tes, di ketahui dengan menggunakan uji t-tes
dengan taraf signifikan 0,05
Klik
Dibawah Ini Untuk Download Filenya :
Cover
: Download
BAB
I Pendahuluan : Download
BAB
II Tinjauan Pustaka : Download
BAB
III Metodelogi Penelitian : Download
Daftar
Pustaka : Download
Lampiran : Download
Tag :
KTI DAN SKRIPSI
0 Comments for "PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) PADA IBU BEKERJA DENGAN IBU TIDAK BEKERJA DI DESA KOPANG KECAMATAN KOPANG LOMBOK TENGAH"